Rancang Bangun Inovasi Pandu Estradisi (Pelayanan Terpadu Kesehatan Tradisional Terintegrasi)

Rancang Bangun Inovasi Pandu Estradisi (Pelayanan Terpadu Kesehatan Tradisional Terintegrasi)

Perkembangan di dunia Kesehatan tiap tahunnya terus mengalami peningkatan  yang sangat pesat dan signifikan terutama dalam bidang pengobatan. Adanya perobahan orientasi terkait cara pemecahan masalah kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh sektor pengetahuan ,ekonomi dan teknologi. Adanya Pandemi COVID 19 turut merubah pola pikir masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan nya masyarakat lebih cenderung memilih pengobatan dan pencegahan penyakit dengan ramuan Tradisional yang dianggap lebih aman dan tanpa efek samping.

Banyaknya informasi tentang pengobatan tradisional justru terkadang membuat masyarakat mempraktekkan tanpa pengetahuan yang cukup dan sering asal melakukan saja dan tanpa pikir panjang sehingga bukannya kesehatan yang mereka dapatkan tapi malah sesuatu yang mubazir karena tidak sesuai dengan manfaat serta kegunaanya yang terkadang merugikan kesehatan mereka.

Terkadang malah bertentangan dengan pengobatan konvesional sebagai salah satu contoh seorang pasien dengan Diagnosa Diabetes Melitus yang biasanya rutin minum obat tiba tiba berhenti minum obat karena ingin minum ramuan saja seperti perasan daun alpukat yang diminum saat  pasien merasa pusing dan lesu,tapi karena hanya mendapatkan info yang seadanya pasien bukannya bertambah sehat tapi gula darahnya makin tidak terkontrol. 

Oleh sebab itulah Puskesmas Kurai Taji melihat kondisi ini harus diluruskan agar masyarakat bisa mengetahui bahwa pengobatan tradisional itu memang bagus tapi tetap ada aturannya.

Dalam situasi COVID 19 kemaren tahun 2020 Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/IV/2243/2020 tentang pemanfaatan pengobatan Tradisional untuk pemeliharaan kesehatan,pencegahan penyakit dan Perawatan Kesehatan. Selain itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Gusmi (2020) bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat lama menggunakan jamu sebagai obat herbal. Pengobatan secara tradisional dipandang lebih minim efek samping negatif dibanding pengobatan dengan metode pengobatan konvesional (skripsa 2020), adanya metode ingin kembali ke alam (back to nature) memicu penggunaan pelayanan kesehatan tradisional.

Dalam perkembangannya penerapan kesehatan tradisional berkembang menjadi pelayanan kesehatan tradisional. Ada 3 Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional dalam peraturan pemerintah Nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Yaitu :

  1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris
  2. Pelayanan Kesehatan Tradisional Kontemporer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya sudah terbukti secara ilmiah.
  3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi  adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengkondisikan pelayanan kesehatan konvesional dengan pelayanan kesehatan komplementer baik bersikap pelengkap maupun sebagai pengaganti

Adanya dikotomi antara pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan kesehatan konvensional di masyarakat menyebabkan banyak hal yang harus dijelaskan dan diintegrasikan oleh Puskesmas dalam hal ini Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman sehingga pemahaman serta persepsi masyarakat tentang pengobatan tradisional dan konvensional berada pada porsi tepat dan sesuai. Sebagai upaya untuk membentuk pemahaman tersebut Atas dasar itulah UPTD Puskesmas Kurai Taji menciptakan inovasi dengan nama PANDU ESTRADISI ( Pelayanan Terpadu Kesehatan Tradisional Terintegrasi ).

Inovasi ini merupakan pengembangan menyeluruh dari inovasi sebelumnya yaitu MILSEK , yang mana MILSEK berfokus pada penciptaan ramuan sehat bagi masyarakat sedangkan PANDU ESTRADISI (Pelayanan Terpadu Kesehatan Tradisional Terintegrasi ) lebih menyeluruh pada rangkaian pelayanan kesehatan terpadu dan terintegrasi. Inovasi ini adalah pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvesional serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk bisa menolong dirinya sendiri melalui keterampilan akupesurre dan keterampilan ramuan sehat tradisional. 

Inovasi ini sendiri ada 3 Kegiatan Utama

  1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Terpadu kesehatan Tradisional terintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvesional adapun alur pelayanan nya yaitu pasien yang datang ke pelayanan puskesmas seperti pelayanan umum,kia dan gigi bila menderita gejala penyakit ringan akan dianjurkan untuk ke pandu estradisi,agar diberikan pengobatan tradisional secara akupressure dan dijelaskan ramuan tradisional yang cocok dengan keluhannya,serta mengajarkan mereka agar bisa melakukannnya di rumah.
  2. Menciptakan contoh Taman Toga agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam membudayakan hidup sehat
  3. Membina dan meningkatkan Peran serta dan kemandirian masyarakat dalam menolong dirinya dan keluarganya untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok ASMAN (Asuhan Mandiri Kesehatan )
  4. Mendata dan membina pengobatan Tradisional yang ada di wilayah Puskesmas Kurai Taji 

Setelah inovasi diluncurkan masyarakat paham bahwa pengobatan tradisional tidak bisa menghentikan pengobatan konvesional tapi bisa dilaksanakan jika pasien sudah boleh memakai pengobatan tradisional oleh dokter dan gejala sudah ringan atau pasien belum jatuh ke kondisi parah maka bisa digukakan pengobatan tradisional dan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan konvesional. Dalam arti kata, pasien menjadi lebih bijak dalam menentukan pilihan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

Dengan adanya inovasi ini masyarakat semakin mencintai pengobatan tradisional tapi tidak bertentangan dengan pengobatan konvesional ,dan masyarakat tau kapan sebaiknya melakukan pengobatan tradisional .Dan apabila ada keluhan keluhan ringan tidak langsung harus menggunakan pengobatan konvesional tapi bisa memanfaatkan ramuan dari bahan yang ada dilingkungan sekitar serta bisa mengatasi dengan keterampilan akupressure yang tentu lebih menghemat biaya dan waktu. Inovasi ini bisa menjalin kemitraan dengan berbagai lintas sektor  dan pengobatan pengobatan tradisional yang ada disekitar puskesmas kurai taji bisa terpantau dengan baik .