Rancang Bangun Inovasi BUSER PUJI (Buletin Surveilans Puskesmas Kurai Taji)

Rancang Bangun Inovasi BUSER PUJI (Buletin Surveilans Puskesmas Kurai Taji)

RANCANG BANGUN

BUSER PUJI (Buletin Surveilans Puskesmas Kuraitaji)

TAHUN 2023

 

  1. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan merupakan prasyarat program kesehatan dan bertujuan untuk:

  1. Tersedinya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan.
  2. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB/Waah dan dampaknya.
  3. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah.
  4. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepaa para pihak yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.

Kewaspadaan Dini KLB dan Respons adalah kesatuan kegiatan deteksi dini terhadap penyakit dan masalah kesehatan berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat, dengan menggunakan teknologi surveilans.

Upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat dalam upaya pencagahan KLB harus melibatkan lintas program yang mana terdapat profesi yang berbeda beda sehingga pencagan dan penanggulangan terhadap penanganan kasus dapat dioptimalkan. Profesi yang banyak di puskesmas diharapkan mampu berkontribusi penuh dan tepat sasaran dalam pencegahan dan penangulanagn kasus sehingga kejadian potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) dapat direspon sesegera mungkin.

Keterlibatan dan koordinasi lintas program dibutuhkan wadah yang mana mampu memfasilitasi petugas untuk mendapatkan informasi, perkembangan kasus secepat mungkin secara epidemiologis sehingga petugas lintas program mampu melakukan langkah cepat dalam mengantisipasi terjadinya KLB sesuai bidang profesi masing masing. Informasi dan implementasi petugas dilapangan juga di manfaatkan sebagai pertimbangan kepala puskesmas dalam pengambilan keputusan dan langkah kerja kedepannya.  Namun dalam pelaksanaanya, koordinasi lintas program masih belum optimal sehingga berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi sebagai input dalam pengambilan kebijakan secara internal di Puskesmas, Padahal sinkronisasi dan sinergitas lintas program sangat penting dalam perencanaan kegiatan. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya inovasi BUSER PUJI (Buletin Surveilans Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon)

BUSER PUJI hadir sebagai wadah informasi, komunikasi dan integrasi lintas program yang menfasilitasi petugas dalam berkoordinasi, merencanakan kerja antar lintas program sehingga dapat bersinergi lebih kuat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di masyarakat. Petugas yang terdiri dari berbagai profesi mendapatkan informasi yang lengkap secara epidemiologis tentang penyakit potensi KLB sehingga petugas mampu melakukan gerak cepat dan langkah langka apa yang dilakukan sesuai profesi masing masing yang merupakan respon terhadap potensi munculnya  KLB dimasyarakat.

BUSER PUJI merupakan sekumpulan data penyakit potensi KLB yang di sajikan dalam bentuk elektronik di terbitkan setiap minggunya, data yang diperoleh merupakan laporan mingguan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) yang dikirim oleh Bidan desa melalui Wa dan baru baru ini dengan pengisian Google Form ke petugas surveilans yang kemudian di olah secara epidemilogis dan di sajikan lagi dalam bentuk buletin. Buletin berisikan ketepatan pengisian dan ketepatan laporan, distribusi kasus penyakit potensi KLB berdasarkan tempat, waktu dan orang, kegiatan yang telah dilakukan, serta rekomendasi yang dilakukan oleh lintas program dalam upaya gerak cepat respon terhadap kasus potensi KLB.

 

  1. Penjaringan Ide

Banyaknya cara yang dilakukan untuk berkoordinasi lintas program dalam deteksi dini dan pencegahan kasus penyakit menular yang berpotensi KLB yang mana dibutuhkan rapat sesegera mungkin, namun dengan keterbatasan waktu pelaksanaan rapat lintas program sulit dilakukan. Sementara untuk melakukan deteksi dini, pengamatan dan tatalaksana penyakit potensi KLB perlu di lakukan dengan cepat dan tanggap. Oleh karena itu puskesmas kuraitaji melakukan upaya dengan membuat inovasi Buletin Surveilans Puskesmas Kuraitaji (BUSER PUJI).

  1. Pemilihan Ide

BUSER PUJI (Buletin Surveilans Puskesmas Kuraitaji) dibuat oleh Puskesmass Kuraitaji dengan melibatkan lintas program dari berbagai profesi untuk berkontribusi dalam deteksi dini, pengamatan dan pemberantasan penyakit penyakit menular berpotensi menimbulkan KLB.

Alur Pelaksanaan Inovasi BUSER PUJI

    1. Penghimpunan data

Data buser didapat dari laporan bidan desa setiap minggunya melalui WhatsApp Group surveilans, namun telah diperbarui dengan menggunakan Google Form.

    1. Analisis/pengolahan data.

Hasil laporan yang didapat di lakukan analisis oleh tenaga surveilans di puskesmas secara epidemiologi yakni;

      1. Berdasarkan orang, identitas penderita yang menderita kasus potensi KLB di buletin disajikan dalam bentuk inisial, umur dan jenis kelamin.
      2.  Berdasarkan tempat, pada buletin wilayah kerja yang terdapat kasus disajikan dalam bentuk pemetaan dan zonasi.
      3. Berdasarkan waktu, pada buletin disajikan tren kasus berdasarkan jenis penyakit dalam kurun waktu 10 minggu terakhir.
    1. Penyusunan rekomendasi.

Rekomendasi disusun bersama tim surveilans kepada lintas program yang terlibat terkait kasus yang terjadi sebagai langkah awal dan cepat dalam deteksi dini kasus potensi KLB.

    1. Publikasi internal

Publikasi dilakukan di WhatsApp Group surveilans yang ditujukan sebagai gambaran permasalahan terkait penyakit potensi KLB di minggu sebelumnya.

  1. Dampak Inovasi BUSER PUJI

Dampak buser dirasakan terutama oleh pengelola, dimana pengelola tidak dapat bekerja sendiri tanpa sinergi yang kuat antar lintas program, puskesmas memiliki lintas program yang mana masing masing pengelola sudah di beri tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap penyakit tertentu. Peran surveilans melakukan koordinasi kepada lintas program terkait  agar menekan perkembangan kasus dengan melakukan gerak cepat secara efektif dan efisien.

 

  1. Manfaat Inovasi BUSER PUJI

Manfaat inovasi BUSER PUJI terlihat dari cepatnya penanganan kasus yang berpotensi KLB di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji dengan keterlibatan lintas program dengan seksama sehingga kasus dapat dilakukan sesuai tatalaksana, dipantau dan evaluasi oleh pengelola program dan bidan desa. Informasi yang disajikan berupa pemetaan (zonasi) dan tren kasus memberi kewasapadaaan bagi desa yang berdekatan untuk melakukan pencegahan dan kewaspadaan agar kasus yang sama tidak terjadi di desanya, sehingga bidan desa dan masyarakat mampu melakukan antisipasi sedini mungkin.

 

  1. Tujuan Inovasi

Tujuan Umum

Menyebarluaskan hasil analisis deskriptif sederhana dari data yang telah dikumpulkan secara mingguan melalui SKDR sehingga dapat memberikan informasi dan tindak lanjut yag cepat tanggap bersama lintas program terhadap penyebaran penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji.

 

Tujuan Khusus

  1. Sebagai wadah fasilitas bagi lintas program untuk saling berkoordinasi dan berkolaborasi
  2. Mewujudkan komunikasi risiko berkelanjutan yang efektif untuk memastikan bahwa pemangku kepentingan dan masyarakat yang terkena dampak dapat memahami dan mendukung respon penanggulangan yang akan/telah diterapkan
  3. Meningkatkan kewaspadaan dan keterlibatan lintas program dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit yang berpotensi KLB
  4. Melakukan penilaian risiko melalui proses deteksi, verifikasi, dan investigasi dengan menggunakan sistem surveilans yang telah ada sehingga dapat dilakukan karakterisasi risiko melalui pemetaan wilayah penyebaran penyakit berpotensi KLB/Wabah.
  1. Hasil Inovasi

Puskesmas telah menyusun buletin sejak tahun 2021, namun tidak dilakukan publikasi hanya sebagai pelaporan pengelola surveilans kepada atasan kepala puskesmas dengan rekomendasi yang diberikan, atasan melakukan perintah langsung kepada lintas program terhadap kasus yang terjadi pada minggu yang bersangkutan. BUSER perdana dipublikasikan di grup surveilans puskesmas pada 1 September 2022 ( di minggu 34 pada kalender surveilans).

Setelah di bagikan di grup surveilans cukup mendapat antusias dari kepala puskesmas, bahwasanya dengan mengirim langsung di grup menyederhanakan alur penyampaian informasi sehingga gambaran kejadian kasus pada minggu itu langsung ditindaklanjuti oleh pengelola penyakit, sehingga langkah antisipasi dan pencegahan terhadap perkembangan kasus dapat dikelola dan di monitoring dengan baik.