Rancang Bangun Inovasi DEBATIK (Desa Bebas Jentik)

Rancang Bangun Inovasi DEBATIK (Desa Bebas Jentik)

RANCANG BANGUN DEBATIK

 

 

LATAR BELAKANG

             Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya samapai sekarang terus mengalami peningkatan dan penyebarannya bertambah luas. Hal ini disebabkan karena semakin meluasnya virus dengue oleh nyamuk penularannya di berbagai wilayah Indonesia. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lengkap fasilitas transportasi yang modern. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dalam penanganan dan pengendalian program kesehatan di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat.  

          Dalam mencegah DBD yang terjadi di Kota Pariaman khususnya diwilayah kerja Puskesmas Kurai Taji telah dilakukan sosialisasi, penyuluhan dan pemantaun taerkait pencegahan DBD. Namun hasilnya belum optimal karena belum didukung oleh kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD serta penanggulanganya. Hal ini dapat dilihat dari data kasus DBD di Kota Pariaman per Akhir Desember 2022 yaitu sebanyak 48 Kasus, Berdasarkan dari permasalahan ini maka munculah terobosan berupa inovasi yang dinamakan DEBATIK (Desa Bebas Jentik).

PENJARINGAN IDE

Banyak cara yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus yaitu : melakukan koordinasi kedesa tentang kebersihan lingkungan rumah,goro bersama setiap minggu di masyarakat,melakukan edukasi tentang pnyakit DBD,melakukan penyuluhan DBD dan melakukan pencegahan secara alami dengan Memberikan bibit ikan pemakan nyamuk,melakukan pemantauan  jentik nyamuk secara berkala ,mengajak masyarakat untuk membudayakan tanaman lavender dan serai haram untuk mengusir nyamuk,akan tetapi kegiatan ini tidak maksimal karena pemantauan dilakukan hanya secara lisan tidak berdasarkan ceklis dan tidak ada laporan dari masyarakat serta tidak ada dukungan kuat dari aparat desa tentang pemantauan jentik ini,,oleh karena itu muncullah inovasi DEBATIK yang mana kader bertanggung jawab langsung untuk melakukan pemantauan jentik setiap bulannya diperkuat dengan SK kader jumantik desa,Kader bekerja sesuai dengan SOP serta pencatatan dan laporan di antarkan dipuskesmas,.

PEMILIHAN IDE

Inovasi DEBATIK adalah Desa bebas jentik (DEBATIK) adalah desa yang secara konsisten melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD).DEBATIK ini melibatkan semua kader posyandu balita,lansia dan posbindu yang ada di desa yang diperkuat dengan SK desa tentang Kader pemantauan jentik.Kader melakukan pemantauan setiap bulan dengan mengunakan from jentik yang sudah disiapkan dan kader melakukan pencatatan hasil pemantauan dan melaporkan hasil pemantuan jentik setiap bulannya ke puskesmas .

Kegiatan ini dilakukan agar semua rumah terpantau jentik setiap bulannya,pemantauan jentik setiap bulan ini lebih efektif dan diyakini lebih efektif lagi dari fogging untuk memutus mata rantai berkembang biaknyak nyamuk .

MANFAAT YANG DIPEROLEH

Program inovasi DEBATIK merupakan program yang harus dilakukan secara berkelanjutan dengan adanya kerjasama dan dukungan lintas sektor. Adapun manfaat dari kegiatan ini yaitu dapat menurunkan angka kejadian DBD dari tahun 2022 48 kasus,2023 29 kasus dan 2024 4 kasus,dan meningkatkan ABJ pada tahun 2022 sebanyak 64% ABJ sampai 2023 sebanyak 73% ABJ (angka bebas jentik) di wilayah kerja puskesmas kurai taji.

DAMPAK INOVASI DEBATIK

Penerapan inovasi dalam program desa bebas jentik (DEBATIK) ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi kesehatan masyarakat maupun lingkungan. Dampak dari inovasi ini dapat di lihat pada terjadinya penurunan kasus DBD di wilayah kerja puskesmas kurai taji dari tahun ke tahun, serta dampak bagi Masyarakat juga dapat di rasakan yaitu peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.

HASIL INOVASI

Setelah Inovasi ini didapatkan DEBATIK,kejadian DBD menurun pada tahun 2022 kasus DBD 48 dan pada tahun 2023 setelah inovasi DEBATIK kasus DBD menurun menjadi 29 kasus selain itu angka bebas jentik meningkat pada tahun 2022 sebanyak 64% ABJ sampai 2023 sebanyak 73% ABJ.