Rancang Bangun Inovasi JEDAH TASBIH (Jemput Dahak HC Kurai Taji)

Rancang Bangun Inovasi JEDAH TASBIH (Jemput Dahak HC Kurai Taji)

RANCANG BANGUN INOVASI JEDAH TASBIH

 

A. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan nomor satu dari golongan penyakit infeksi yang masih menjadi permasalahan di Indonesia maupun di dunia. Adapun Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC. Dan untuk Peraturan Walikota Kota Pariaman Nomor 32 Tahun 2023 tentang Penanggulangan TBC yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari penularan TBC, menurukan angka kesakitan dan kematian akibat TBC, dan mengurangi dampak sosial, budaya, dan ekonomi akibat TBC pada masyarakat.

Puskesmas Kurai Taji untuk jumlah kasus TB pada tahun 2022 untuk semua tipe kasus TB berjumlah 19 orang dari jumlah target capaian 21 orang dan jumlah suspek 142 orang dari jumlah target capaian 112 orang. Target sasaran penemuan kasus TB baru untuk tahun 2022 tidak tercapai karena masih banyaknya anggota keluarga atau orang-orang yang  kontak erat dengan pasien TB tidak bersedia untuk dilakukan pengecekan sputum (dahak), para orang tua yang tidak bersedia anaknya dilakukan test mantoux, dan anggota keluarga tidak bersedia minum obat Terapi Pencegahan TB (TPT) yang berguna untuk mengurangi terjadinya penularan penyakit TB ke anggota keluarga yang lain.

 

  1. Penjaringan Ide

            Banyak cara yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah suspek (orang terduga TB) yang diperiksa sputum (dahak) dengan cara setiap pasien yang berobat ke pelayanan umum, pelayanan lansia, dan pelayanan Ibu dengan keluhan batuk berdahak dianjurkan untuk cek sputum (dahak) dan untuk pelayanan anak pasien yang datang berobat dengan gejala batuk yang sudah lebih dari 1 minggu, berat badan tidak naik selama 2 bulan berturut-berturut, adanya limpadenitis, dan adanya kontak antara anak dengan pasien TB dewasa. Namun, cara tersebut belum optimal dalam menemukan kasus TB yang baru. Oleh sebab itu Puskesmas Kurai Taji melakukan upaya dengan membuat inovasi Jemput Dahat TB HC Kurai Taji (JEDAH TASBIH). JEDAH TASBIH merupakan salah satu upaya Puskesmas Kurai Taji dalam meningkatkan capaian target untuk menemukan kasus TB baru. Dengan adanya JEDAH TASBIH yang dilakukan dengan cara kunjungan rumah investigasi kontak Di lingkungan rumah pasien TB yang sedang minum obat.

C. Pemilihan Ide

JEDAH TASBIH (Jemput Dahak TB HC Kurai Taji) dibuat oleh Puskesmas Kurai Taji yang dilakukan dengan kunjungan ke rumah pasien TB yang sedang minum obat dan untuk semua anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien TB tersebut wajib untuk melakukan cek sputum (dahak) pada orang dewasa dan untuk anak dibawah umur 5 tahun wajib dilakukan uji tuberculin atau test mantoux. Untuk sputum (dahak) sewaktu anggota keluarga yang didapatkan pada saat kunjungan berlangsung maka petugas akan langsung membawa ke Puskesmas pada hari itu dan untuk sputum (dahak) pagi, maka anggota keluarga mengantarkan sputum (dahak) tersebut ke Laboratorium Puskesmas Kurai Taji pada pagi hari keesokan harinya pukul 08.00 WIB.

D. Manfaat Inovasi

Inovasi Jedah Tasbih memiliki manfaat yakni : dapat menemukan kasus baru TB dan meningkatkan jumlah suspek (orang terduga TB). Dengan melakukan kunjungan rumah diharapkan mampu meningkatkan jumlah kasus TB baru yang ditemukan. Pada akhirnya dengan dilakukannya kunjungan rumah ini dinilai mampu dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan menekan angka penyebaran TB di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji.

E. Dampak Inovasi

Dengan adanya upaya preventif yang menarik melalui program Jedah Tasbih ini diharapkan individu, kelompok, atau masyarakat mandiri dan mampu menolong dirinya sendiri terhadap permasalahan kesehatan yang timbul dan dapat melalukan upaya pencegahan agar terhindar dari penyakit TB tersebut. Jedah Tasbih merupakan salah satu langkah untuk upaya dalam menemukan kasus TB baru dan meningkatkan jumlah capaian suspek (orang terduga TB). Dampak dari inovasi JEDAH TASBIH ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat seperti tindakan mantoux bisa dilakukan dirumah dan petugas datang langsung kerumah pasien untuk dilakukannya pengecekan sputum (dahak).

F. Tujuan Inovasi

Tujuan Umum

Tujuan Umum Inovasi JEDAH TASBIH adalah meningkatkan angka penemuan kasus TB baru di Wilayah Kerja Puskesmas Kurai Taji

Tujuan Khusus

  1. Semua anggota keluarga TB atau orang yang kontak erat dengan pasien TB bersedia melakukan pemeriksaan sputum (dahak) dan Melakukan test mantoux pada anak usia dibawah 5 tahun
  2. Semua anggota keluarga TB atau orang yang kontak erat dengan pasien TB yang sudah dinyatakan pemeriksaan negative bersedia minum obat TPT (Terapi Pencegahan TB).

 

G. Hasil Inovasi            

Setelah inovasi JEDAH TASBIH dilakukan, kasus TB baru yang didapatkan suspek (orang terduga TB) bertambah sebanyak 30% dan ditemukannya kasus TB baru sebanyak 5 orang. Sebelumnya pada tahun 2022 angka penemuan kasus tb baru berjumlah 19 orang, yang mana kasus TB baru tersebut didapatkan hanya dari kunjungan pasien yang berobat ke puskesmas saja, sedangkan tahun 2023 setelah inovasi JEDAH TASBIH dilakukan dengan cara kunjungan ke rumah pasien TB baru yang sedang menjalani pengobatan TB, maka didapatkan pasien yang terkonfirmasi positif TB melalui pemeriksaan sputum (dahak) berjumlah 5 orang.