Rancang Bangun Inovasi SAKINAH FORTE (Stop Kematian Ibu dan Anak Hindari 4 Terlalu dan 3 Terlambat)
RANCANG BANGUN
SAKINAH FORTE
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah tolak ukur pembangunan suatu daerah. Berdasarkan Permenkes No 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2020 – 2024 , Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara serta masih jauh dari target global SDG untuk menurunkan AKI menjadi 183 per 100.000 KH pada tahun 2024 dan kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun 2030.. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Dari hasil survey yang dilakukan, AKI di Indonesia telah menurun dari waktu ke waktu, namun masih relatif tinggi dibandingkan negara Asia lainnya. Jumlah angka kematian ibu di Indonesia (angka nasional) tahun 1991 sebanyak 390 sedangkan pada tahun 2015 menurun mencapai 305/100.000 jumlah kelahiran hidup.2 Di sisi lain, Penurunan Angka Kematian Bayi Sumatera Barat mencapai hampir 50 persen dalam sepuluh tahun terakhir, dan Angka Kematian Ibu Sumatera Barat 178, jauh berada di bawah angka nasional 189 pada tahun 2022 berdasarkan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Sumatera Barat.
Walau terjadi penurunan di tahun 2022 ,setiap kematian Ibu sudah merupakan KLB Oleh sebab itulah semua faktor yang mengarah kepada Kematian Ibu Hamil harus bisa diatasi terutama pengawasan Ibu Hamil Resiko Tinggi. Puskesmas Kurai Taji dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Puskesmas Kurai Taji merupakan salah satu dari 7 Puskesmas dikota Pariaman yang terakreditasi utama pada tahun 2017. Membawahi 9 desa aktif di Kota Pariaman, Puskesmas Kurai Taji memberikan berbagai upaya pelayanan sesuai dengan Motonya yaitu “ Melayani Sepenuh Hati”. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan pengembangan
- Penjaringan Ide
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil melalui pelayanan kesehatan ibu hamil yang bermutu , pemberian informasi melalui group WA kelompok Ibu hamil,Pemberian pengetahuan kepada Ibu hamil di Kelas Ibu Hamil ,Namun Pelayanan Kesehatan Ibu hamil di Puskesmas dan didesa saja belum cukup perlu keterlibatan masyarakat ,lintas sektor,keluarga dan suami terutama pada kasus ibu hamil dengan Risiko Tinggi yang bisa mengancam kesehatan ibu hamil yang berakibat pada Kematian Ibu Hamil yang disebabkan oleh 4 Terlalu 3 Terlambat : Terlalu Muda ,Terlalu Tua,Terlalu sering,Terlalu dekat dan TERLAMBAT mengambil keputusan untuk mencari upaya medis kedaruratan TERLAMBAT tiba di fasilitas kesehatan,TERLAMBAT mendapatkan pertolongan medis yang akurat Oleh karena Puskesmas Kurai Taji dibawah program Kesga Ibu dan anak bersama lintas program terkait perlu membentuk sesuatu inovasi yang bisa diingat masyarakat agar lebih peduli dengan kesehatan ibu ,maka dibentuklah inovasi “SAKINAH FORTE” Stop Angka Kematian Ibu dan Anak Hindari 4 Terlalu 3 Terlambat.
C. Pemilihan Ide
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah ini. Persoalan kematian yang terjadi antara lain pendarahan, preeklamsi-eklamsi dengan komplikasi, aborsi, dan infeksi. Namun, ternyata masih ada faktor lain yang cukup penting, yaitu pemberdayaan perempuan yang belum baik, latar belakang pendidikan, sosioekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan kebijakan publik. Kaum lelaki pun dituntut harus berupaya lebih aktif dalam segala permasalahan bidang reproduksi. Oleh karena itu, pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa alamiah perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan dapat lebih mendapat perhatian dari masyarakat. Sangat diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat lainnya terutama suami.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut inovasi “SAKINAH FORTE” ini hadir, guna untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan pelayanan kebidanan yang bermutu..
Dalam program “SAKINAH FORTE” ini ada 4 kegiatan nya yaitu ANDALAN singkatan dari :
1) AN (Ambulance Ibu Bersalin )
Layanan Ambulance Ibu Bersalin,Program ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang tidak punya kendaraan untuk pergi bersalin,Ambulans bisa dari Desa maupun Puskesmas.
2) D ( Donar Darah Siaga )
Donor darah bagi ibu bersalin yang membutuhkan
3) A ( Alarm Bumil Resti)
Remider WA dari pengelola dan kunjungan serta pemantauan secara kontinyu kepada ibu hamil resti.
4) LAN (Lanjut pemantauan ibu dan anak sampai 2 Tahun )
Melakukan Pemantauan Ibu dan anak sampai nak berusia 2 Tahun.
Disamping Program tadi juga rutin mengadakan pertemuan dengan Masyarakat dan Lintas Sektor tentang SAKINAH FORTE dan Bersama promkes memberikan penyuluhan tentang Kesehatan Ibu Hamil